Nasehat Untuk Tidak Meninggalkan Sholat Wajib

Mutiara Beberapa Nasehat: Jangan Pernah Tinggalkan Kewajiban Ibadah Sholat Wajib!

Mutiara Beberapa Nasehat: Jangan Pernah Tinggalkan Kewajiban Ibadah Sholat Wajib!
Nasehat Sholat (image from: pinterest.com)

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, 

Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. 

Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. 

Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya bakal lebih disia-siakan lagi. 

Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, 

Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. 

Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. 

Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! 

Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.

Ibnul Qoyyim mengatakan, 

Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini  hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua bakal disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).

Asy-Syaafi’iy rahimahullah berkata yang artinya,

Barangsiapa yang meninggalkan shalat wajib bagi orang yang telah masuk Islam (muslim), dikatakan kepadanya : ‘Mengapa engkau tidak shalat ?’. 

Jika ia mengatakan : ‘Kami lupa’, maka kita katakan : ‘Shalatlah jika engkau mengingatnya’. 

Jika ia beralasan sakit, kita katakan kepadanya : ‘Shalatlah semampumu. Apakah berdiri, duduk, berbaring, atau sekedar isyarat saja’. 

Apabila ia berkata : ‘Aku mampu mengerjakan shalat dan membaguskannya, akan tetapi aku tidak shalat meskipun aku mengakui kewajibannya’. 

Maka dikatakan kepadanya : ‘Shalat adalah kewajiban bagimu yang tidak dapat dikerjakan orang lain untuk dirimu. Ia mesti dikerjakan oleh dirimu sendiri. Jika tidak, kami minta engkau untuk bertaubat. Jika engkau bertaubat (dan kemudian mengerjakan shalat, maka diterima). Jika tidak, engkau akan kami bunuh. Karena shalat itu lebih agung daripada zakat” [Al-Umm, 1/281. Disebutkan juga oleh Al-Baihaqiy dalam Ma’rifatus-Sunan wal-Aatsaar, 3/117]. Sumber https://rumaysho.com/2278-pendapat-imam-syafii-mengenai-orang-yang-meninggalkan-shalat.html


Belum ada Komentar untuk "Nasehat Untuk Tidak Meninggalkan Sholat Wajib"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan

Dapatkan Promonya

Iklan Bawah Artikel