Keistemewaan Menunaikan Ibadah Sholat. Yuk Dibaca!
16 Keistemewaan Dalam Menunaikan Ibadah Sholat beserta Dalilnya.
Artikel ini dimuat dari almanhaj.or.id, Berikut ini beberapa keistimewaan yang sangat menginspirasi kita sebagai kaum muslimin untuk tetap istqomah menjaga kewajiban dalam menunaikan ibadah sholat.
Jagalah Sholat (image from pinterest.com) |
1. Ibadah Sholat itu bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah shalat! Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allâh (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadath-ibadah yang lain). dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Al-Ankabût/29:45]
2. Ibadah Sholat adalah amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat
berikut Ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu yang mengatakan:
"Aku pernah bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Apakah amalan yang paling afdhal (terbaik)?
”Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat pada waktunya.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.”
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu mengatakan lagi, “Lalu aku bertanya lagi, “Lalu apa?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allâh"
3. Ibadah Sholat bisa membersihkan dosa-dosa
Dari Jâbir Radhiyallahu anhu , dia mengatakan bahwasanya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Shalat (fardhu) yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir melimpah di depan pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali"
4. Ibadah Sholat bisa menggugurkan dosa
Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Shalat yang lima waktu, Jumat yang satu ke Jumat lainnya, Ramadhan yang satu ke Ramadhan lainnya, itu bisa menjadi penghapus dosa di antara keduanya selama pelakunya menjauhi dosa-dosa besar."
5. Ibadah Sholat adalah cahaya di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukannya
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma , diriwayatkan bahwasanya suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan tentang shalat lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang menjaga shalat lima waktu, maka shalat itu bakal menjadi cahaya, bukti dan keselamatan baginya pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak Menerima cahaya, bukti, dan juga tidak Menerima keselamatan. Dan pada hari kiamat, orang yang tidak menjaga shalatnya itu bakal bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."
Disebutkan dalam hadits Abu Malik al-Asy’ari Radhiyallahu anhu:
"Shalat itu adalah cahaya."
Juga di hadits Burairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, bahwa ia bakal memperoleh cahaya yang sempurna pada hari kiamat."
6. Allâh mengangkat derajat dan menghapuskan dosa (kesalahan) dengan sebab Ibadah Sholat.
Hal itu berdasarkan hadits Tsauban Radhiyallahu anhu, bekas budak Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salla, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Tsaubân Radhiyallahu anhu:
"Hendaklah engkau memperbanyak sujud! Karena engkau tidaklah sujud kepada Allâh dengan sekali sujud melainkan Allâh bakal meninggikan derajatmu dan akan menghapuskan satu kesalahan dengan sebab sujud itu."
7. Ibadah Sholat termasuk faktor terbesar yang menyebabkan seseorang masuk surga dengan menemani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu anhu, ia berkata:
"Aku pernah bermalam bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Aku mendatangi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawakan air wudhu dan keperluan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mintalah!”
Aku berkata, “Aku meminta kepadamu supaya boleh bersamamu di surga.”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Atau ada permintaan selain itu?”
Aku menjawab, “Itu saja yang aku minta.”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tolonglah aku untuk mewujudkan keinginanmu itu dengan engkau memperbanyak sujud.” "[HR. Muslim no. 489].
8. Berjalan menuju shalat bakal dicatat sebagai kebaikan, bisa meninggikan derajat dan menghapuskan dosa.
Disebutkan di hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu ia berjalan menuju salah satu rumah Allâh untuk menunaikan salah satu shalat fardhu yang yang Allâh wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan kesalahan dan langkah kaki yang lainnya meninggikan derajat." [HR. Muslim no. 666]
Di hadits lain, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Jikalau salah seorang diantara kalian berwudhu’, dia berwudhu dengan baik dan benar, kemudian dia keluar menuju ke masjid, maka dia tidak mengangkat kaki kanannya (untuk melangkah) kecuali Allah k menuliskan satu kebaikan untuknya dan dia tidak menurunkan kaki kirinya kecuali Allah menghapus satu dosa darinya"
9. Dianggap bertamu di surga Setiap kali seorang Muslim berangkat ke masjid, maka dia dianggap sedang bertamu ke surga
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa pergi ke masjid diwaktu pagi hari dan sore hari, maka Allâh Azza wa Jalla menyiapkan untuknya hidangan dari surga setiap kali ia pergi di pagi atau sore hari."[Muttafaqun ‘alaih]
An-Nuzul yakni suatu hal yang dipersiapkan untuk tamu pada waktu tamu tersebut datang.
10. Dengan Shalat, Allah Azza wa Jalla menghapuskan dosa antara Ibadah Sholat yang satu ke shalat berikutnya.
Dijelaskan di sebuah hadits dari ‘Utsmân Radhiyallahu anhu , dia Radhiyallahu anhu mengatakan,
“Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim berwudhu’, dia memperbagus wudhu’nya, lalu ia mengerjakan shalat melainkan Allâh Azza wa Jalla mengampuni baginya dosa di antara shalat tersebut dan shalat berikutnya"."
11. Ibadah Sholat bisa menghapuskan dosa yang telah lalu
Dari ‘Utsman, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim yang ketika memasuki waktu shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu’ untuk shalat tersebut, juga memperbagus kekhusyu’annya dan ruku’nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang itu tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu."
12. Para Malaikat mendo’akan orang yang melakukan Ibadah Sholat selama dirinya berada ditempat shalatnya dan dirinya bakal tetap terhitung sebagai orang yang shalat selama (keinginan untuk) Ibadah Sholat masih menahannya
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Shalat seseorang secara berjama’ah lebih unggul 20 sekian derajat dibandingkan shalatnya di rumahnya atau pasarnya.
Karena apabila seseorang berwudhu’ dan memperbagus wudhu’nya kemudian ia mendatangi masjid, tidak ada yang menggerakkannya kecuali (keinginan untuk) shalat, dan tidak ada yang diinginkan kecuali shalat, maka tidaklah kakinya melangkah satu langkah kecuali dengan sebabnya derajatnya diangkat dan dihapuskan kesalahannya sampai ia masuk dalam masjid.
Apabila ia sudah memasuk masjid, maka ia (terhitung) dalam keadaan shalat selama shalat masih menahannya; Dan para Malaikat akan terus mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia berada di tempat shalatnya itu. Para Malaikat mendoakan,
“Ya Allâh! Rahmatilah ia. Ya Allâh! Ampunilah dia. Ya Allâh! Terimalah taubatnya.” Hal itu terus berlangsung selama ia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatan) dan selama tidak berhadats (selama tidak batal wudhu’nya).”."[Muttafaq ‘alaih]
13. Menunggu waktu shalat adalah ribath (berjaga-jaga) dijalan Allah
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan hadits yang menjelaskan bahwasanya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengan sebab sesuatu itu Allah k menghapus dosa-dosa kalian dan mengangkat derajat kalian?
Mereka menjawab, “Tentu, wahai Rasûlullâh!”
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ (meskipun) disaat tidak menyenangkan, memperbanyak langkah menuju masjid, menunggu waktu shalat setelah shalat. Itulah ribath (berjaga-jaga di jalan Allah). Itulah ribath."
14. Orang yang keluar rumah untuk Ibadah Sholat seperti orang yang keluar berhaji dalam keadaan berihram
Dari Abu Umâmah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan sudah bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang sedang berihram.
Barangsiapa keluar untuk menunaikan shalat Dhuha, ia tidak merasakan lelah kecuali karena melaksanakan shalat tersebut, maka pahalanya seperti pahala orang berumrah."
15. Apabila tertinggal menunaikan Sholat, padahal biasanya tidak tertinggal, maka dia Menerima pahala sebagaimana orang yang ikut shalat jama’ah itu
Disebutkan di hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dirinya mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa berwudhu dengan baik dan benar, kemudian dia berangkat (menuju shalat berjama’ah) namun dia menjumpai orang-orag sudah selesai menunaikan shalat, maka Allah akan memberinya pahala orang yang ikut dan menghadiri shalat jama’ah tersebut.
Ini tanpa mengurangi pahala orang-orang yang ikut dalam jama’ah tersebut."
16. Apabila seseorang sudah bersuci lalu keluar untuk melaksanakan perintah Sholat, maka dirinya tetap tercatat sebagai orang yang perintah Sholat sampai dirinya pulang.
Pergi dan pulangnya dicatat pahala. Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits, dirinya mengatakan, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila salah seorang diantara kalian telah berwudhu’ di rumahnya lalu dia berangkat menuju masjid , maka dia akan tetap berada dalam shalat sampai dia pulang, maka hendaknya dia tidak mengatakan, ‘Ini dan itu!” lalu beliau menyilangkan jari-jemarinya."
Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Sejak salah seorang diantara kalian keluar rumah sampai ke masjidku ini, maka (langkah) satu kaki ditulis sebagai satu kebaikan dan (langkah) satu kaki lagi untuk menghapus satu keburukan (dosa) sampai dia pulang"
Selengkapnya:
Belum ada Komentar untuk "Keistemewaan Menunaikan Ibadah Sholat. Yuk Dibaca!"
Posting Komentar