Tata Cara Umrah Lengkap Sesuai Sunnah Nabi - Belajar Islam Ahlussunnah
Senin, 08 April 2024
Tambah Komentar
IslamyPersona.blogspot.com. Berikut yakni rіngkаѕаn mеtоdе (mаnаѕіk) Umrаh ѕесаrа lеngkар ѕеѕuаі ѕunnаh Nаbі Shаllаllаhu 'аlаіhі wаѕаllаm. Tulisan ini dibuat ringkas biar mudah dipraktikkan secara eksklusif dan mudah dikenang atau dihapalkan sehingga para kaum muslimin mengetahui bahwa ibadah umrah bekerjsama tidaklah rumit seperti yang dibayangkan oleh sebagian orang.
2. Thawaf
3. Sa’i
4. Tahallul (mencukur atau memangkas rambut)
2. Memotong kuku
3. Memakai parfum
4. Melaksanakan akad nikah
5. Bercumbu dibarengi syahwat
6. Jima’
7. Berburu
8. Menutup kepala bagi pria
9. Memakai busana berupa (berjahit) bagi pria
10. Memakai sarung tangan dan penutup paras (cadar/niqab) agi perempuan
1. Jika seseorang akan melaksanakan umrah , direkomendasikan untuk menyiapkan diri sebelum berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub (mandi besar) , menggunakan busuk-wangian (bаgі lаkі-lаkі) yang terbaik bila ada (bacin-wangian ini untuk tubuh dan tidak boleh mengenai pakaian ihram) dan menggunakan pakaian ihram.
2. Pakaian ihram bagi pria berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi selaku sarung dan epilog pundak. Adapun wanita , ia memakai pakaian yang sudah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya (tіdаk аdа hukum khusus perihal warna mirip harus putih dan semacamnya bagi wanita -ed) , tetapi tidak dibenarkan menggunakan cadar/niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan menggunakan sarung tangan.
3. Berihram dari miqat untuk umrah dengan mengucapkan:
Artinya : Aku penuhi panggilanMu (ya Allah untuk melakukan ibadah) umrah. Ya Allah , ini adalah umrah yang tidak ada riya (ingin dilihat) dan sum’ah (ingin didengar) di dalamnya.? (HR. Bukhari dan Al-Baihaqi).
4. Jika khawatir tidak mampu menyelesaikan umrah alasannya adalah sakit atau adanya penghalang lain , maka dibolehkan mengucapkan tolok ukur sesudah mengucapkan kalimat diatas dengan mengatakan:
Jika ada hambatan yang menghalangiku maka tempat tahallulku yaitu dimana Engkau menahan saya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengucapkan standar ini -baik dalam umrah maupun ketika haji- , kalau seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya , maka beliau diperbolehkan bertahallul dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).
5. Tidak ada shalat khusus untuk berihram , namun jikalau bertepatan dengan waktu shalat wajib , maka shalatlah kemudian berihram sehabis shalat. Atau shalat sunnah wudhu. Kecuali jika miqatnya dari Madinah (Dzul Hulaifah atau Bir Ali) maka disunnahkan shalat dua raka’at dikarenakan keutamaan dan barokah daerah tersebut. (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
6. Setelah mengucapkan “talbiyah umrah” (pada point ke tiga) , dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiyah berikut ini , sambil mengeraskan suara hingga datang di Makkah.
Artinya : Aku menyanggupi panggilanMu , ya Allah saya menyanggupi panggilanMu. Aku menyanggupi panggilanMu , tiada sekutu bagiMu , saya menyanggupi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan lezat ialah milikMu , begitu juga kerajaan , tiada sekutu bagiMu.? (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca do’a masuk masjid:
Artinya : Aku berlindung terhadap Allah Yang Maha Agung , dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi , dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam tercurahkan terhadap Rasulullah. Ya Allah , ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku. (HR. Abu Dawud , Ibnu As-Sunni , Abu Dawud , Muslim , Sunan Ibnu Majah)
8. Mengangkat kedua tangan dikala melihat Ka’bah sambil membaca:
Artinya : Ya Allah , Engkau yakni As-Salaam (Maha Penebar Kesejahteraan lagi selamat dari segala cacat dan kelemahan) dan dariMu kesejahteraan , maka hidupkanlah kami wahai Rabb kami dengan kemakmuran. (Atsar Ibnu Abbas , riwayat Ibnu Abi Syaibah , Al-Baihaqi dll dengan sanad sahih).
1. Menuju ke Hajar Aswad , lalu menghadapnya sambil membaca:
Artinya : Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar.? (HR. Bukhari , Al-Baihaqi dll)
lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya , kalau tidak memungkinkan untuk menciumnya , maka cukup dengan mengusapnya , kemudian mencium tangan yang mengusap Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya , maka cukup dengan memberi kode kepadanya dengan tangan , namun tidak mencium tangan yang memberi arahan.
2. Kemudian memulai thawaf umrah tujuh putaran , dimulai dari Hajar Aswad dan selsai di Hajar Aswad pula.
3. Dan disunnahkan berlari-lari kecil (raml) pada tiga putaran pertama dan berlangsung umumpada empat putaran terakhir.
4. Disunnahkan membuka bahu kanan (idhtiba’) bagi laki-laki selama thawaf umrah ini.
5. Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf , namun tidak disarankan menciumnya , dan apabila tidak memungkinkan untuk meng-usapnya , maka tidak butuhmemberi isyarat dengan tangan.
6. Ketika berada di antara RukunYamani dan Hajar Aswad , disunnahkan membaca:
Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di darul baka , dan selamatkanlah kami dari siksa api Neraka. (HR. Abu Dawud dll dengan sanad sahih).
7. Setelah thawaf , menutup kedua pundaknya , kemudian menuju ke maqam Ibrahim sambil membaca:
8. Shalat sunnah thawaf dua rakaat di belakang maqam Ibrahim , pada rakaat per-tama setelah membaca surat al-Fatihah , membaca surat Al-Kааfіruun. Dan pada rakaat kedua sehabis membaca al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlаѕh.
9. Setelah shalat , disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya.
10. Kembali ke Hajar Aswad , bertakbir lalu mengusap dan menciumnya , bila hal itu memungkinkan , atau mengusapnya atau memberi aba-aba kepadanya.
1. Kemudian menuju ke bukit Shafa untuk melaksanakan Sa’i umrah , dan kalau sudah mendekat Shafa membaca:
Abda’u bimaa bada’a Alloohu bih
Artinya : Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-’umrah , maka tidak ada dosa baginya melaksanakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang melaksanakan sebuah kebajikan dengan kerelaan hati , maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.? (QS. Al-Baqarah: 158)
Aku memulai dengan apa yang Allah mengawali dengannya (memulai sa’i dari Shafaa menuju Marwah). (HR. Muslim).
2. Menaiki bukit Shafa lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya , bila hal itu memungkinkan , kemudian membaca:
Artinya : Allah Maha Besar , Allah Maha Besar , Allah Maha Besar. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah , Yang Maha Esa , Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia Menghidupkan dan Mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa , Tiada sekutu bagiNya , yang melakukan janjiNya , membela hambaNya (Muhammad صلى ا لله عليه وسلم) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian.? (HR. Muslim , An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
3. Bacaan ini dilakukan/diulangi tiga kali dan berdo’a di antara pengulangan-pengulangan itu dengan do’a apa saja yang diharapkan.
4. Lalu turun dari Shafa dan berlangsung menuju ke Marwah.
5. Disunnahkan berlari-lari kecil dengan segera dan betul-betul di antara dua tanda lampu hijau yang berada di Mas’a (daerah sa’i) , kemudian berjalan lazimmenuju Marwah dan menaikinya.
6. Setibanya di Marwah , kerjakanlah apa-apa yang dilakukan di Shafa , yaitu menghadap kiblat , bertakbir , membaca dzikir pada point no. 2 dan berdo’a dengan do’a apa saja yang diharapkan , perjalanan ini (dari Shafa ke Marwah) dіhіtung ѕаtu рutаrаn.
7. Kemudian turunlah , lalu menuju ke Shafa dengan berjalan ditempat yang ditentukan untuk berlangsung dan berlari ditempat yang diputuskan untuk berlari , kemudian naik ke Shafa dan kerjakan seperti semula , dengan demikian tеrhіtung duа рutаrаn.
8. Lakukan hal ini hingga tujuh kali dengan selsai di Marwah.
9. Ketika sa’i , tidak ada dzikir-dzikir tertentu , maka boleh berdzikir , berdo’a atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.
10. Jika membaca do’a ini:
Artinya : Ya Tuhan , ampuni dan sayangi (hamba) , sesungguhnya Engkau ialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. (Doa Ibnu Umar dan Ibnu Mas’ud , riwayat Ibnu Abi Syaibah dengan sanad otentik)
.
11. Setelah sa’i , maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul , dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi perempuan , cukup dengan memangkas rambutnya sepanjang satu ruas jari.
12. Setelah memangkas/mencukur rambut , maka bеrаkhіrlаh ibadah umrah dan anda sudah dihalalkan/dibolehkan untuk melakukan hal-hal yang tadinya dilarang saat dalam kondisi ihram.
Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala menerima semua amal ibadah kita , amiin.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah terhadap Rasulullah , keluarga dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat dan segala puji hanya bagi Allah.
Malang , Rabi’ul Awwal 1428 H / April 2007 M
Abdullah Shaleh Hadrami
Pendiri dan Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah HUSNUL KHOTIMAH Malang
Sumber : httр://www.kаjіаnіѕlаm.nеt/2007/04/mаnаѕіk-umrаh-lеngkар/
Itulah informasi Islam yang bisa kami bagikan, semoga dapat bermanfaat dan bisa dibagikan kepada teman atau saudara kalian. Sumber http://islamypersona.blogspot.com/
Tаtа Cаrа Umrаh Lеngkар Sеѕuаі Sunnаh Nаbі |
INTI MANASIK UMRAH
1. Ihram dari miqat2. Thawaf
3. Sa’i
4. Tahallul (mencukur atau memangkas rambut)
LARANGAN KETIKA IHRAM
1. Mencukur atau memotong rambut2. Memotong kuku
3. Memakai parfum
4. Melaksanakan akad nikah
5. Bercumbu dibarengi syahwat
6. Jima’
7. Berburu
8. Menutup kepala bagi pria
9. Memakai busana berupa (berjahit) bagi pria
10. Memakai sarung tangan dan penutup paras (cadar/niqab) agi perempuan
TATA CARA PELAKSANAAN UMRAH
2. Pakaian ihram bagi pria berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi selaku sarung dan epilog pundak. Adapun wanita , ia memakai pakaian yang sudah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya (tіdаk аdа hukum khusus perihal warna mirip harus putih dan semacamnya bagi wanita -ed) , tetapi tidak dibenarkan menggunakan cadar/niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan menggunakan sarung tangan.
3. Berihram dari miqat untuk umrah dengan mengucapkan:
لَبَّيْكَ عُمْرَةً , اَللَّهُمَّ هَذِهِ عُمْرَة لاَ رِيَاءَ فِيْهَا وَ لاَ سُمْعَة
Labaika ‘umrotan , Alloohumma haadzihi umroh laa riyaa a fiihaa wa laa sum’ahArtinya : Aku penuhi panggilanMu (ya Allah untuk melakukan ibadah) umrah. Ya Allah , ini adalah umrah yang tidak ada riya (ingin dilihat) dan sum’ah (ingin didengar) di dalamnya.? (HR. Bukhari dan Al-Baihaqi).
4. Jika khawatir tidak mampu menyelesaikan umrah alasannya adalah sakit atau adanya penghalang lain , maka dibolehkan mengucapkan tolok ukur sesudah mengucapkan kalimat diatas dengan mengatakan:
إِنْ حَبَسَنِيْ حَابِسٌ فَمَحِلِّيْ حَيْثُ حَبَسْتَنِيْ
Inn habasanii haabisun famahillii haitsu habastaniiJika ada hambatan yang menghalangiku maka tempat tahallulku yaitu dimana Engkau menahan saya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengucapkan standar ini -baik dalam umrah maupun ketika haji- , kalau seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya , maka beliau diperbolehkan bertahallul dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).
5. Tidak ada shalat khusus untuk berihram , namun jikalau bertepatan dengan waktu shalat wajib , maka shalatlah kemudian berihram sehabis shalat. Atau shalat sunnah wudhu. Kecuali jika miqatnya dari Madinah (Dzul Hulaifah atau Bir Ali) maka disunnahkan shalat dua raka’at dikarenakan keutamaan dan barokah daerah tersebut. (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
6. Setelah mengucapkan “talbiyah umrah” (pada point ke tiga) , dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiyah berikut ini , sambil mengeraskan suara hingga datang di Makkah.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
LabbaikAlloohumma labbaik , labbaika laa syariikalaka labbaik , innalhamda wanni’mata laka wal mulk , laa syariika lakArtinya : Aku menyanggupi panggilanMu , ya Allah saya menyanggupi panggilanMu. Aku menyanggupi panggilanMu , tiada sekutu bagiMu , saya menyanggupi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan lezat ialah milikMu , begitu juga kerajaan , tiada sekutu bagiMu.? (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Masuk Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca do’a masuk masjid:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي ذُنُوْبِي وَ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
A’uudzu billaahil ‘adhim , wa biwajhihil kariim , wa sulthoonihil qodiim , minasy syaithoonir rojiim , bismillaah , washsholaatu wassalaamu ‘ala rosuulillaah , Allohummaghfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba rohmatikArtinya : Aku berlindung terhadap Allah Yang Maha Agung , dengan wajahNya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi , dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam tercurahkan terhadap Rasulullah. Ya Allah , ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku. (HR. Abu Dawud , Ibnu As-Sunni , Abu Dawud , Muslim , Sunan Ibnu Majah)
8. Mengangkat kedua tangan dikala melihat Ka’bah sambil membaca:
اَلَّلهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَ مِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ
Alloohumma antas Salaam wa minkas Salam fahayyinaa Robbanaa bis SalaamArtinya : Ya Allah , Engkau yakni As-Salaam (Maha Penebar Kesejahteraan lagi selamat dari segala cacat dan kelemahan) dan dariMu kesejahteraan , maka hidupkanlah kami wahai Rabb kami dengan kemakmuran. (Atsar Ibnu Abbas , riwayat Ibnu Abi Syaibah , Al-Baihaqi dll dengan sanad sahih).
Thаwаf Umrаh
بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَر
Bismillaahi waAlloohu AkbarArtinya : Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar.? (HR. Bukhari , Al-Baihaqi dll)
lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya , kalau tidak memungkinkan untuk menciumnya , maka cukup dengan mengusapnya , kemudian mencium tangan yang mengusap Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya , maka cukup dengan memberi kode kepadanya dengan tangan , namun tidak mencium tangan yang memberi arahan.
2. Kemudian memulai thawaf umrah tujuh putaran , dimulai dari Hajar Aswad dan selsai di Hajar Aswad pula.
3. Dan disunnahkan berlari-lari kecil (raml) pada tiga putaran pertama dan berlangsung umumpada empat putaran terakhir.
4. Disunnahkan membuka bahu kanan (idhtiba’) bagi laki-laki selama thawaf umrah ini.
5. Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf , namun tidak disarankan menciumnya , dan apabila tidak memungkinkan untuk meng-usapnya , maka tidak butuhmemberi isyarat dengan tangan.
6. Ketika berada di antara RukunYamani dan Hajar Aswad , disunnahkan membaca:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Robbanaa aatinaa fiddunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban naarWahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di darul baka , dan selamatkanlah kami dari siksa api Neraka. (HR. Abu Dawud dll dengan sanad sahih).
7. Setelah thawaf , menutup kedua pundaknya , kemudian menuju ke maqam Ibrahim sambil membaca:
Wаt tаkhіdzuu mіm Mаԛооmі Ibrооhіmа muѕhоllаа
Artinya : Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. (QS. Al-Baqarah: 125. HR. Muslim)8. Shalat sunnah thawaf dua rakaat di belakang maqam Ibrahim , pada rakaat per-tama setelah membaca surat al-Fatihah , membaca surat Al-Kааfіruun. Dan pada rakaat kedua sehabis membaca al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlаѕh.
9. Setelah shalat , disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepala dengannya.
10. Kembali ke Hajar Aswad , bertakbir lalu mengusap dan menciumnya , bila hal itu memungkinkan , atau mengusapnya atau memberi aba-aba kepadanya.
Sа’і Umrаh
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Innash Shoffaa wal Marwata min sya’aa irillaah , faman hajjal baita awi’tamaro falaa junaaha ‘alaihi Ayyath thowwafa bihimaa , wa man ta thowwa’a khoiron fa innaAllooha Syaakirun ‘AliimAbda’u bimaa bada’a Alloohu bih
Artinya : Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-’umrah , maka tidak ada dosa baginya melaksanakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang melaksanakan sebuah kebajikan dengan kerelaan hati , maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.? (QS. Al-Baqarah: 158)
Aku memulai dengan apa yang Allah mengawali dengannya (memulai sa’i dari Shafaa menuju Marwah). (HR. Muslim).
2. Menaiki bukit Shafa lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya , bila hal itu memungkinkan , kemudian membaca:
اَللهُ أَكْبَر , اَللهُ أَكْبَر , اَللهُ أَكْبَر , لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحِْيى وَ يُمِيْتُ , وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Alloohu Akbar , Alloohu Akbar , Alloohu Akbar , Laa Ilaaha Illallooh Wahdahuu Laa Syariikalah , Lahul Mulku Walahul Hamdu , yuhyii Wa yumiitu , Wa huwa ‘Ala Kulli Syai’in Qodiir , Laa Ilaha Illallooh Wah dahu Laa Syarikalah Anjaza Wa’dah Wa nashro ‘Abdah Wa Hazamal Ahzaaba Wahdah.Artinya : Allah Maha Besar , Allah Maha Besar , Allah Maha Besar. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah , Yang Maha Esa , Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dia Menghidupkan dan Mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa , Tiada sekutu bagiNya , yang melakukan janjiNya , membela hambaNya (Muhammad صلى ا لله عليه وسلم) dan mengalahkan kelompok musuh sendirian.? (HR. Muslim , An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
3. Bacaan ini dilakukan/diulangi tiga kali dan berdo’a di antara pengulangan-pengulangan itu dengan do’a apa saja yang diharapkan.
4. Lalu turun dari Shafa dan berlangsung menuju ke Marwah.
5. Disunnahkan berlari-lari kecil dengan segera dan betul-betul di antara dua tanda lampu hijau yang berada di Mas’a (daerah sa’i) , kemudian berjalan lazimmenuju Marwah dan menaikinya.
6. Setibanya di Marwah , kerjakanlah apa-apa yang dilakukan di Shafa , yaitu menghadap kiblat , bertakbir , membaca dzikir pada point no. 2 dan berdo’a dengan do’a apa saja yang diharapkan , perjalanan ini (dari Shafa ke Marwah) dіhіtung ѕаtu рutаrаn.
7. Kemudian turunlah , lalu menuju ke Shafa dengan berjalan ditempat yang ditentukan untuk berlangsung dan berlari ditempat yang diputuskan untuk berlari , kemudian naik ke Shafa dan kerjakan seperti semula , dengan demikian tеrhіtung duа рutаrаn.
8. Lakukan hal ini hingga tujuh kali dengan selsai di Marwah.
9. Ketika sa’i , tidak ada dzikir-dzikir tertentu , maka boleh berdzikir , berdo’a atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.
10. Jika membaca do’a ini:
رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَم
Robbighfir Warham Innaka Antal A’azzul AkromArtinya : Ya Tuhan , ampuni dan sayangi (hamba) , sesungguhnya Engkau ialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia. (Doa Ibnu Umar dan Ibnu Mas’ud , riwayat Ibnu Abi Syaibah dengan sanad otentik)
.
11. Setelah sa’i , maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul , dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi perempuan , cukup dengan memangkas rambutnya sepanjang satu ruas jari.
12. Setelah memangkas/mencukur rambut , maka bеrаkhіrlаh ibadah umrah dan anda sudah dihalalkan/dibolehkan untuk melakukan hal-hal yang tadinya dilarang saat dalam kondisi ihram.
Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala menerima semua amal ibadah kita , amiin.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah terhadap Rasulullah , keluarga dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat dan segala puji hanya bagi Allah.
Malang , Rabi’ul Awwal 1428 H / April 2007 M
Abdullah Shaleh Hadrami
Pendiri dan Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah HUSNUL KHOTIMAH Malang
Sumber : httр://www.kаjіаnіѕlаm.nеt/2007/04/mаnаѕіk-umrаh-lеngkар/
Belum ada Komentar untuk "Tata Cara Umrah Lengkap Sesuai Sunnah Nabi - Belajar Islam Ahlussunnah"
Posting Komentar